Ke Batam Ngapain Aja?
Assalamu’alaikum, halo semuanya. Wah nggak terasa sudah hampir di penghujung bulan November, dan postingan bulan ini masih minim aja pakai banget, huhu. Maapkeun ya. Scara dari awal bulan udah tersibukkan dengan ini itu dan juga belakangan ini Baby Aisy kalau tidur sering tiba-tiba kebangun, jadi sering gagal ngedraft karena keyboard si lepi pasti langsung didudukin kalau ketahuan nyalain lepi *mungkin dia jealous ;p. Udah gitu mendadak suami ngabarin kalau mau ke Batam. Alhasil si blog kesayangan tambah nggak kesentuh, huhu.
Sebenarnya ke Batam ini dalam rangka jalan-jalan, staycation, dan berkunjung ke rumah bibinya suami, 3 in 1 gitu deh, hehe.
Baca Juga: [Review]: Zen Rooms at GGi Hotel Batam
Baca Juga: Its Time to Staycation
Jalan-jalan dalam rangka refreshing, karena mungkin kami sudah cukup jenuh dengan rutinitas harian. Bahkan seharian sebelum berangkat Aisy rewel nggak ketulungan, ibaratnya ‘kesenggol’ dikit langsung nangis, nggak mau nyusu dan lebih memilih UHaTe, hiks. Mungkin dia juga lelah ;D.
Baca Juga: Tips Agar Tetap Waras Sebagai Ibu Rumah Tangga
Selain itu jalan-jalan juga mumpung sikonnya memungkinkan dan dapat tiket promo serta memanfaatkan akomodasi gratis.
Baca Juga: 7 Tips Traveling Hemat
Akomodasi gratis ini berupa hadiah menginap dari Zen Rooms. Berhubung di Medan atau Aceh yang notabene paling dekat dengan tempat kami tinggal belum ada Zen Rooms, akhirnya dipilihlah Zen Rooms terdekat, yaitu di Batam. Selain itu, kebetulan bibinya suami yang di Batam belum pernah melihat Aisy, jadi fix kami memutuskan untuk ke Batam saja.
Singkat cerita akhirnya kami ke Batam juga. Yippy! Kami berangkat dari rumah dengan travel menuju Medan via jalur darat selama 8 jam-an! Juara banget, karena biasanya cuma 6-7 jam aja. Rasanya tulang ekor udah pegeel banget karena duduk kelamaan sambil gendong (mangku?) Aisy. Sesampainya di Medan kami menginap 1 malam untuk melepas lelah. Keesokan paginya, dari hotel kami bertolak menuju bandara Kualanamu, Medan dengan Damri.
Kami sampai di bandara sekitar pukul 9 pagi. Penerbangan kami menuju Batam pada pukul 10 pagi. Alhamdulillah selama di pesawat Aisy nggak rewel, bahkan cenderung happy membolak-balik lembar majalah yang ada di pesawat dan ngoceh sana-sini, masyaAllah.
Sesampainya di terminal kedatangan bandara Hang Nadim, Batam, kami menuju loket Damri untuk membeli karcis damri rute Hang Nadim-Jodoh seharga Rp 22.000,- per penumpang. Tidak seperti damri bandara Soetta maupun Kualanamu, damri bandara di Batam ukurannya lebih kecil. Saat itu kami sengaja memilih untuk duduk di depan, di samping supir supaya bisa tanya-tanya dan menghindari nyasar, hehe. Tapi sayangnya supirnya cuek bebek, bahkan ditanyain pun nggak dijawab *dikacangin euy, walaupun akhirnya tetap diantar sampai tujuan sih ;p.
Alhamdulillah kami sampai di hotel sekitar jam 12 siang.
Saat itu kami diminta untuk menunggu sebentar karena kamar yang non smoking sedang dibersihkan. Sekitar 15 menit kemudian akhirnya kami bisa check in. Kamar kami terletak di lantai 5. Karena memang niatnya untuk refreshing dan istirahat, jadi hari pertama di Batam kami cuma staycation di hotel sekaligus menikmati fasilitas hotel. Dari siang hari saat check in sampai keesokan paginya kami hanya ‘mendekam’ di kamar alias tepar.
Keesokan harinya, setelah sarapan pagi baru kami memutuskan untuk jalan-jalan ke sekitar hotel, yaitu ke Harbour Bay, untuk melihat laut, pelabuhan, dan juga pemandangan sekitar.
Setelah eksplor kesana kemari (pinginnya sih sekalian mampir ke Harbour Bay Mall yang tepat berada di depan hotel tempat kami menginap, tapi akhirnya nggak jadi karena saat itu kami udah tepar, hihi), akhirnya kami kembali ke hotel untuk istirahat, mandi, dan siap-siap untuk check out.
Setelah check out sebenarnya kami sempat galau mau kemana, scara masih pingin leyah-leyeh di hotel, dan memang saat sebelum check out kami sudah mentargetkan hotel yang terletak di sebelah Harbour Bay Mall, mumpung ada point yang bisa diredeem untuk voucher hotel, hehe. Tapi setelah dipikir-pikir dan dipertimbangkan matang-matang, akhirnya kami pendam keinginan kami tersebut, karena kami di Batam hanya 3 hari saja, kalau berkunjung ke tempat bibi suami hanya 1 malam saja rasanya kok gimanaa gitu, hehe.
Akhirnya kami naik angkot menuju ke daerah rumah bibi suami, yaitu di daerah Sagulung. Awalnya kami bingung mau naik apa, akhirnya sambil pakai google maps kami coba-coba naik angkot berwarna hijau. Ternyata angkot hijau tersebut hanya melintas sampai di kawasan Nagoya saja. Oiya, ongkosnya sebesar Rp 4000,- per penumpang.
Supir angkot pun menunjukkan angkot yang harus kami naiki untuk meuju ke daerah Batuaji. Dan ternyata angkot yang dimaksud supir tersebut juga melewati depan hotel tempat kami menginap, wkwk. Akhirnya dari Nagoya kami naik angkot warna merah menuju ke rumah bibi. Perjalanan yang kami tempuh lumayan jauh, kami membayar Rp 7000,- per penumpang.
Kami sampai di rumah bibi sekitar pukul 14.00 WIB. Setelah ngobrol-ngobrol, akhirnya selepas maghrib kami pun tepar, hihi. Saking teparnya sampai nggak kebangun untuk makan malam.
Keesokan harinya, sekitar jam 11 siang, kami memutuskan untuk jalan-jalan naik Trans Batam. Untuk naik Trans Batam kita hanya perlu membayar Rp 4000,- saja per penumpang. Kami turun di pemberhentian terakhir, yaitu di Batam Center. Sebenarnya dari Batam Center kami hendak ke Masjid Agung Batam, tapi qaddarullah hujan saaanggat deras, dan ketika sudah reda Aisy sudah rewel, akhirnya canceled dan kami memutuskan untuk pulang saja.
Hari terakhir di Batam, rencananya bibi sekeluarga mau mengajak kami jalan-jalan sebelum mengantar ke bandara. Dan ini dia tempat-tempat yang sempat kami singgahi:
Baca Juga: Newbie Backpacker, Pengalaman Pertama ke Luar Negeri
Baca Juga: Family Trip, Itinerary Penang-Phuket 5D4N
1. Masjid Jabal Arafah
Masjid yang terletak di Jln. Imam Bonjol, Nagoya ini bagus banget dan besar. Full AC dan karpetnya tebal. Tempat wudhu pria dan wanita besar dan terpisah. Tempat wudhu wanita ada di lantai dasar. Di masjid ini ada menara yang sangat tinggi, kata si Om, kalau cuaca sedang cerah, dari atas menara tersebut kita bisa melihat gedung-gedung di Singapura lho. Dan untuk naik (tenaang, pakai lift kok ;p) ke menara tersebut kita hanya perlu membayar Rp 5000,- saja. Qaddarullah saat itu hujan deras, jadi kami skip, karena jelas nggak bisa lihat apa-apa.
2. Rumah Makan Sunda Ibu Joko
Selanjutnya kami makan siang di Rumah Makan Sunda Ibu Joko yang berlokasi di Nagoya, dekat dengan Lai Lai Mutiara Hotel. Rumah Makan ini dari segi interiornya sebenarnya sederhana, tapi ruamee banget, bahkan sampai di lantai dua juga tetap ramai. Nggak heran sih, karena ternyata makanannya enak-enak dan menunya variatif banget. Kemungkinan harganya juga cukup bersahabat di kantong Kalau pas kesana kehabisan tempat duduk di lantai 1, kita bisa makan di lantai 2 lho, seperti kami kemarin. Tenang saja, menu yang di lantai 2 tetap sama dan komplit kok. Sayangnya kemarin nggak sempat foto-foto karena Aisy agak rewel dan udah keburu laper. Saya pesan menu nasi rames dan suami pesan sop kikil. Awalnya saya agak gimana gitu mau nyobain sop kikil, scara biasanya kalau makan kikil itu yang dimasak tumis atau santan pedas. Tapi setelah memberanikan diri untuk makan, ternyata enaak banget, nampol abisss dan kuahnya seger banget ;p. Aisy juga doyan, hihi.
3. Lucky Plaza
Habis kenyang makan, kami melanjutkan perjalanan ke Lucky Plaza untuk mencari HP. Awalnya si om mau nganterin kami ke tempat jual beli hp second, produk dari Singapure. Tapi nggak tau kenapa, mungkin kejauhan kali ya (kondisi saat itu juga baru hujan deras banget), akhirnya kami ke Lucky Plaza aja. Suami katanya mau beli tab supaya enak kalau dipakai buat ngedraft. Scara harga barang elektronik di Batam ini memang murah-murah banget kalau dibandingkan dengan daerah lain. Bahkan kemarin waktu di Batam Center lihat katalog elektronik, mesin cuci harganya cuma 900 ribuan aja, padahal bukan yang merk abal-abal. Bact to topic, setelah muter-muter kios kesana kemari, akhirnya kami nggak jadi beli, yang beli malah si bibi, wkwkwk. Kata suami next time aja belinya, nunggu saya menang lomba blog lagi, biar buat hadiah katanya :D. Siapa aja yang baca postingan ini doain kalau saya ikut lomba bisa menang yaa.. *kodekeras *ngarep tab ;D
4. TOP 100
Selanjutnya kami menuju ke TOP 100 untuk beli cemilan dan coklat. Di Top 100 ini banyak banget jajanan impor, terutama dari Malaysia dan harganya murah-murah. Meskipun makanan impor, jangan khawatir, sepanjang yang saya lihat, produk-produk yang dijual sudah lulus BPOM dan bersertifikat halal MUI dan Malaysia. Tapi sebenarnya, disatu sisi saya merasa ‘bersalah’ karena turut andil dalam meningkatkan jumlah impor, dan disisi lain juga mupeng lihat cemilan enak dan murah, hihi.
Berhubung udah mepet banget waktunya dan takut ketinggalan pesawat, akhirnya belinya cuma yang ada di rak depan aja dan nyari di rak coklat.
Kemarin kami beli Coklat Bar kecil-kecil per box isi 24 dan promo buy 1 get 1 harga per box-nya Rp 46.000,-, Snack ikan kesukaan kami Naraya Muruku Snack 1 bag harga per bag-nya Rp 16.500,-, Teh Tarik 1 bag harga per bag Rp 37.000,- , Krimer Kental Manis Curhat untuk bikin kopi atau teh tarik 1 kaleng (1 kg) Rp 12.500,- (ini murahnya kebangetan, soalnya kalau di Indonesia biasanya belasan ribu Cuma dapet kaleng ukuran kecil), sama kesukaan Aisy dan emaknya, kinderjoy 1 per butir Rp 12.000,-. Kinderjoy-nya baru promo buy 1 get 1, tapi mungkin karena kemarin nggak fokus dan buru-buru, kami cuma beli 1 aja. Padahal begitu sampai rumah pak suami sempat nyesel nggak beli 1 box, huhu.
Waktu telah menunjukkan sekitar pukul 15.00 WIB dan penerbangan kami awalnya dijadwalkan pada pukul 16.50 WIB. Alhasil langsung buru-buru menuju ke bandara. Sekitar jam 15.40 kami sampai di bandara, dan sempat shock karena di board tertulis kode penerbangan kami terbang pukul 15.50, bukan 16.50. Akhirnya langsung buru-buru untuk masuk dan check in.
Baca Juga: Mudik Asyik a la Backpacker
Nah, dari sini mulai ada yang nggak beres. Jadi ceritanya, sebenarnya penerbangan keberangkatan kami dari Medan ke Batam pukul 8.50 WIB, tapi dari pihak Lion dilakukan perubahan jadwal sepihak. Akhirnya malam harinya ketika kami sudah tiba di Medan, kami menelpon ke CS Lion pusat. Dan memang benar jadwal keberangkatan kami telah diubah sepihak oleh Lion. Akhirnya kami mengajukan kompensasi supaya penerbangan pulang kami dimajukan yang semula jam 18.30 dimajukan menjadi jam 16.50, dari pihak CS Lion mengatakan bahwa biaya perubahan jadwal ini free, sebagai bentuk kompensasi dari Lion. Jadi fix jadwal berubah, berangkat ke Batam pukul 10.00 dan balik pukul 16.50.
Tapi ternyata, ketika kami akan check in penerbangan Batam-Medan, petugas check in mengatakan bahwa kami tidak bisa check in karena belum melunasi biaya perubahan. Nah lho. Bingung deh jadinya harus gimana, padahal kemarin jelas-jelas dibilang kalau biayanya free. Dan memang selama ini kalau ngurus perubahan yang karena kesalahan sepihak dari maskapai selalu free *curhatan OTA.
Well, akhirnya kami diminta menghadap ke kasir saja. Setelah dijelaskan panjang lebar ke kasir, menunjukkan bukti SMS perubahan sepihak dari Lion dan juga etiket kami serta KTP tidak juga membuahkan hasil. Malahan kami diminta untuk ke CS Lion yang berada di depan, yang berarti harus keluar dulu lewat terminal kedatangan dan itu harus muter sodarah-sodarah. Ditambah kondisi Aisy yang udah rewel banget karena kecapekan (udah mulai cuss dari rumah bibi sejak jam 10an). Akhirnya atas desakan kami *dan juga suara tangisan Aisy, si mbak kasir luluh dan nelpon temennya yang CS dan meminta untuk ke bagian kasir.
Tapi sedihnya dari pihak Lion terkesan nggak serius kerjanya, nggak langsung datang dan diurus. Bahkan sampai sudah ada pengumuman boarding dari pengeras suara kami masih harus duduk menunggu keputusan dari pihak Lion. Setelah akhirnya didesak-desak lagi, baru si mbak kasir menyuruh kami untuk ke ruang staf Lion. Dan dari sana baru ketahuan bahwa ternyata pesawat yang akan kami naiki ke Batam diganti dengan pesawat yang kapasitas penumpangnya lebih kecil. Alhasil sepuluh orang termasuk kami gagal terbang pada pukul 16.50 karena seat sudah habis. Akhirnya penerbangan kami kembali ke jadwal semula, yaitu pada pukul 18.30.
Sesampainya di Kualanamu, Medan langsung lanjut balik ke Aceh. Alhamdulillah sampai di rumah pukul 03.00 dini hari. Saatnya kembali beraktivitas seperti biasa. Alhamdulillah lumayan ngefek refreshingnya, walaupun sampai sekarang bekas capeknya masih belum hilang *lama amat yak, wkwk.
Oiya, sebelum ada yang nanyain *kepedean amat, wkwk kenapa kok nggak ke Singapure atau ke Bintan atau Tanjung Pinang? Soalnya perjalanan kita kemarin singkat banget karena jatah cuti suami udah habis buat mudik lebaran kemarin, wkwk. Bisa sih kalau mau mampir, main sehari aja tanpa nginep, tapi rasanya kok sayang di transport dan malah jadi nggak maksimal jalan-jalannya, hihi. Semoga next time bisa main ke Singapura, Bintan, dan Tanjung Pinang deh, hehehe
Kalau teman-teman, kalau ke Batam biasanya kemana aja dan beli apa aja nih? Share yuk di kolom komentar^^
Salam,
Dina Safitri
Mbak Dina, Medannya dimana dirimu? Kali aja kita bisa ketemuan kalau aku mudik 🙂
Di Medan Area mbak, mbak dmana medannya? Boleh yuk klo mau ketemuan, tapi saya ke medannya lumayan jarang, soalnya tinggalny d aceh, yg tinggal di Medan kakeknya suami, hehee
Aku dulu banget pernah ke Aceh, pas habis tsunami..kakak yang gede kerja di NGO ..Aku nggak di Medan mbak..di Denmark skrg..rumah ada di Medan.
Iya mbak, maksudnya rumah yg di medannya di daerah mana mbak? Hihi
Di dekat Uni. Methodist mbak 🙂
Belum pernah ke Bata, jadi nggak tau juga kalau kesana bakal singgah kemana aja. eh tapi ide lapaz Allah di langit-langit masjid itu keren juga ya mbak.
Kesel banget pastinya ya mbak kalau ngedapetin pelayanan yang nggak banget kayak yang mbak alamin di Lion Air itu.
Iya mbak, masjidnya juga bagus banget, katanya ada cafe dan perpusnya juga, hehe..
Iya mbak, untuk ngurus yg di bagian kasir aja kemarin kami sampai harus nunggu 1 jam, padahal kasirny jg baru g ada antrian
Iya gis, pertana kali denger juga langsung ke bayangnya Jepang, wkwk.. mungkin untung2an juga kali yak, sebelumnya beberapa kali pakai lion blm pernah ada kendala, hehee
Batam itu dekat tapi jauh, ya, Asyiknya memanjakan mata di Batam. Postingan yang informative nih.
Betul sekali… Terima kasih sudah berkenan mampir 🙂
Wah seru ya Mbak Dina jalan-jalannya. Btw, salam kenal Mbak. Senang berkunjung ke sini
Alhamdulillah mbak.. salam kenal juga ya mbak, terimakasih sudah mampir 🙂
udah lama banget aku gake batam :D.. trakhir mah pas SD mbak ;p.. udh berubah bgt ya di sana… aduuuh itu aku lgs ngiler liat harga2 brgnyaa… bisa kalap borong kalo kesana 😀
Wah, udah lama banget ya mbak klo dari jaman SD, hihi.. iya mba, murmer2 banget banyak yang buy 1 get 1 atau buy 2 get 1, hehehe
Saya kalo beli hp selalu di lucky plaza,murmer hehe
Salam kenal mbak
Iya mbak, disana murah2 ya? Cuma begitu masuk lumayan kaget, kayak dikerubung sama penjual2nya, hihi
Salam kenal juga mbak^^
wah jadi pingin ke batam loh
Yuk mba ke Batam 😉
Gak ke Barelang, kak?
Enggak mbak, itu di Batam juga kah? Hihi
Alhamdulillah, semoga bermanfaat ya mbak kalau suatu saat mau ke Batam, hehe
Iya mbak, liburannya memang kurang lama aja pake banget, hihi.. suka duka kalau suami jadi abdi negara, hehe. Salam kenal dan salam hangat dari Aceh^^
Aku blm pernah ke Batam mbak din, dan blm ada rencana kesana. Tp spertinya Batam akn jdi wishlist wisata nih
Iya mbak.. bisa dijadikan wish list, banyak tempat menariknya, hehe
Dulu ke batam buat beli parfume dan handphone murah. Kalau skrng sih buat ke tempat saudara aja. Agak panas ya batam hehehhe
Iya mbak, panas. Tapi pas kmarin kesana, panasnya cuma tengah hari aja, habis itu hujan deres, hehe
Waaaaaaaa…. Aku tanggal 11 In syaa ALLAH mau mudik ke Batam Mbak Din. Rumah Mamah Mertua di Kompleks Plamo Garden, Batam Center. Aku pernah naik ke Menara Masjid Jabal Arafah, baguuus.. Masjidnya juga bersih dan besar.. 😀
Wahh, senangnya yg mudik ke batam.. klo bibi suami tinggalnya di daerah Batuaji mbak, hehe.. ia mbak, pingin banget naik ke menaranya, qaddarullah kemarin pas hujan, hehe
Iyaa Mbak Din.. Tapi Batam panas..:D Wah, Batuaji itu daerah tempat tinggal Tante Suami juga.. Deket PT apaa gituu.. Tapi emang jauh sih dari Batam Center.. 😀
Pas ak ksana kmarin cenderung ga panas bgt cz bru musim hujan, petirnya ngeri banget, huhu.. iya mba, lumayan jauh Batuaji ke Batam Center, hehe. Afwan slowres, baru safar, hihi
Iya mba, kta bibi jg panas, tp kmarin pas kesana tiap hari hujan, hehe.. petirnya tapi ngeri banget.. iya mba, lumayan jauh ya dari Batuaji ke Batam Center. ‘Afwan slowres, soalny baru safar, hehe
Pengen ke Batam huwaaaa, moga suatu hari nanti kesampaian, kita kopdaran ya mbak hehe
Aamiin.. saya domisili di Aceh mba, kemarin ke Batam main ke tempat bibi suami, hehe. Mba april domisili dmana mbak?
wah, ke batam seru juga.. liburan akhir tahun kesana seru kalik ya.. haha
Betul, bisa sbgai referensi buat liburan akhir tahun
Mbaaakk… Hotel saya dulu di sebelah harbour bay.. Pas kebetulan diskon 50%… Hehehe..
Saya seminggu di batam cuma di hotel doank.. Misua ada dinas sampe malem.
Mau nekay jalan2 gak berani.. Soalnya pas saat itu belom ada trans batam.. Yg ada cuma taksi liar…
Wah, hotel apa mbak namanya? Enakmya dapat diskon 50%, hihi.. nggak ke Harbour Bay Mall mbak? Tinggal jalan kaki aja, hehe