Umroh Mandiri Ramadhan 1445H Madinah ke Mekkah
13 Maret 2024, Heading to Madinah Station
Real perjalanan untuk umrah yang sesungguhnya dimulai. Setelah packing yang penuh kehectican alhamdulillah kami tiba di stasiun Madinah. Karena buru-buru ngejar kereta suami sampai belum pakai baju ihram. Alhamdulillah sebelum berangkat masih sempat untuk mandi dan pakai ihram di stasiun.
Tapi kata suami R.I.B.E.T jadi sebaiknya memang sudah well prepared dari hotel ya. Kesalahan kami kemarin karena terlalu santai packingnya, barang masih berhamburan, dan suami baru kembali ke hotel sekitar jam 11an karena antri untuk mendapatkan al qur’an wakaf gratis di masjid nabawi. Jadi mepeett banget ke stasiunnya.
Kami menuju ke boarding gate, diarahkan naik lift karena bawa bocil dan koper-koper. Kereta dari Madinah ke Mekkah menempuh jarak sekitar 300km-an selama 2,5 jam.
Mengambil Miqot di Kereta Cepat HHR
Pengambilan miqot ini dilakukan di Bir Ali atau Dzul hulaifah bisa dengan 2 opsi, yaitu:
- Berangkat dari hotel menuju ke Bir Ali dengan Careem, lalu menuju ke stasiun kereta cepat
- Mengambil miqot dari dalam kereta ketika kereta mulai jalan agar tidak sampai terlewat dari miqot sebagaimana yang difatwakan oleh Syaikh Sulaiman Ar Ruhaili (Pengajar Masjid Nabawi). Simak video dibawah ini pada menit ke 3.56
Jangan lupa saat di miqot lafadzkan niat umrah/badal umrah, dan saat itulah larangan ihram mulai berlaku (jika dilanggar harus membayar dam/denda).
Berhubung waktu tempuh dari stasiun Madinah ke tempat pengambilan miqot hanya 5 menit, maka WAJIB sudah berpakaian ihram sebelum naik kereta ya. Gunakan kain ihram bagi laki-laki dan lepas masker/cadar/sarung tangan bagi perempuan.
Tiba di Mekkah
2.5 jam berlalu Alhamdulillah kereta tiba di Mekkah menjelang pukul 15.00. Kereta HHR yang kami naiki ini ternyata sebelum tiba di Mekkah juga melewati Jeddah dan Jeddah Airport dan Madinah adalah tujuan/pemberhentian terakhir.
Gagal Naik Ojol
Begitu tiba di Mekkah Station kami berniat untuk naik careem/semacam gocar saja, karena jaraknya tidak terlalu jauh. TAPIII karena nggak nemu tempat pick up nya dimana, sudah tanya tapi kami juga nggak nemu dimana, akhirnya careem yang sudah kami pesan kami cancel. Kena cancellation fee dan waiting fee ya, total kena 9 SAR atau sekitar 38rban wkwkwk.
Naik Makkah Bus
Karena kapok takut nggak ketemu sama drivernya lagi akhirnya kami ke halte Makkah Bus saja. Beneran berasa kayak traveling ke tempat baru karena serba meraba-raba, sedang panas-panasnya ditambah sedang puasa. Kami cerita begini bukan mengeluh melainkan sebagai insight ya bapak ibu sekalian, memang umrah mandiri jatuhnya lebih fleksibel dan di kami lebih murah, tapi tidak semuanya itu mulus. Adakalanya seperti ini, masih meraba-raba wkwkwk.
Kami naik ke Mekkah bus, anehnya tidak dimintai biaya, padahal Makkah Bus yang sebelum ini dimintai biaya. Dari pengumuman yang disampaikan pak supir sepenangkapan saya bahwa bis yang kami naiki ini adalah bis terakhir dari stasiun Mekkah, sehingga kondisinya sangat crowded. Dan untuk itu kami (semua penumpang) tidak perlu membayar.
Dan benar saja bisnya puenuhhh. Tapi memang free. Alhamdulillah saat itu anak-anak masih bisa dapat tempat duduk di kursi prioritas, sekursi untuk berdua. Kami semua turun di persimpangan jalan sebelum terminal Jarwal (?) dan harus berjalan kaki lumayan jauh dengan terpaan terik matahari di sisi kiri kami.
Tiba di Area Dekat Masjidil Haram
Ternyata karena bis kami sampai di area Masjidil Haram sudah memasuki waktu sore, sehingga bis tidak diperbolehkan lewat ke arah terminal Masjidil Haram. Alhasil kami harus berjalan kaki menuju terminal Masjidil Haram sambil geret-geret koper.
Dan susahnya lagi qadarullah, karena sudah sore/ba’da ashar mulai sedikit jumlah mobil yang bisa melintas di area sana . Beberapa kali kami pesan Careem menuju hotel tapi drivernya terlalu jauh dari kami sehingga dicancel.
Setelah berkali-kali coba akhirnya ada juga driver yang bersedia menjemput kami😭😭. Dari Jarwal ke hotel kami (aziziyah) biayanya 25 SAR dengan Careem.
Kenapa Tidak Langsung Umrah?
Barangkali ada yang bertanya-tanya. Sudah turun di area masjidil Haram (terminal Masjidil Haram) kenapa tidak langsung umrah? Jawabannya karena:
- Kami bawa anak-anak dan saat itu posisinya kakak Aisy puasa.
- Kami bawa 3 koper, 2 ransel, 1 jinjing. Nggak tau mau dititip kemana dan udah berasa nggak sanggup lagi geret-geret koper, wkwk.
- Sudah menjelang buka puasa, kami belum punya makanan berat untuk berbuka.
Atas dasar ketidaksiapan tersebut dan memikirkan kondisi anak-anak yang mungkin masih tepar sedangkan umrah butuh waktu 2-3 jam dengan jarak berjalan sekitar 8-10km, maka akhirnya kami putuskan untuk mencari transportasi menuju ke hotel.
Tiba di Hotel Snood Al Baraka
Kami tiba di hotel sekitar jam setengah 6 sore. MasyaAllah penuh perjuangan dan penantian, hihi. Kami booking hotel Snood Al Baraka yang terletak di Aziziyah ini untuk 16 malam dengan sistem pay at hotel.
Cek opsi hotel lainnya dibawah ini, sesuaikan tanggal menginapnya
👇👇👇
Kami membawa 3 kartu pembayaran selama umrah, yaitu debit BCA (mastercard), debit DBS (visa) dan debit Jago Syariah (Visa). Awalnya kami menggunakan DBS untuk membayar hotel namun statusnya selalu dennied, kami coba dengan BCA juga demikian. Akhirnya bismillah coba top up saldo ke Jago dan ternyata alhamdulillah bisa. Total kami membayar 9.7jtan untuk 16 malam (sesuai dengan harga yang kami dapatkan saat booking) tanpa ada biaya apapun lagi termasuk deposit.
Check In
Alhamdulillah jam 18.00 berhasil check in dan surprisingly dapat upgraded room dan kamar menghadap ke jalan utama masyaAllah. Sungguh benar janji Allah, bersama kesulitan ada kemudahan.
Alhamdulillah, inilah rumah kami 16 hari kedepan. MasyaAllah awalnya booking 3 kasur ternyata dapat upgrade free jadi 4 kasur. Alhamdulillah.
ternyata nggak sempat foto, cuma ada videonya aja😂
Alhamdulillahil ladzi bini’matihi tathimush shalihat. InsyaAllah review hotel dan pertimbangan kenapa memilih hotel ini akan ditulis secara terpisah ya. See you on my next post, insyaAllah lanjut kapan-kapan lagi😁. Cek postingan lain tentang umrah mandiri disini.
Selesai ditulis di Alia Boutique Hotel, Jakpus
Ahad, 21 April 2024 07.24 WIB
Asaalamualaikum mba Dina…
Salam kenal, saya ummu Qifa di Riau
Sudah lama saya berangan² ingin melaksanakan umroh mandiri di bulan Ramadhan bersama suami, jazakillah khairan atas informasi dan sharing nya mba…
Apakah saya bisa berkomunikasi via WA dg mba Dina utk berkonsultasi terkait proses pengurusan dan persiapan umroh mandiri?
Kl mba berkenan kirim no WA nya ya mba
Syukron
semoga Allah mudahkan untuk bisa berumrah sekeluarga ya mba.. aamiin
Assalamu’alaikum mba dina, tanya untuk careem dari Medinah hotel ke station Medinah kisaran berapa mba?