Transportasi Dari dan Menuju Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh
Assalamu’alaikum teman-teman, ceritanya sejak pertengahan Desember tahun 2018 kemarin udah mulai syibuk mudik kesana kemari. Jadi cuma sempat nyelesaiin ODOP dan kemudian vakum ngeblog, wkwk. Qaddarullah waktu traveling ini sekeluarga sempat ngalamin tumbang juga, huhu.
Dan dari kemarin kepikiran banget pingin bikin tulisan tentang rekomendasi alat transportasi dari dan menuju bandara (airport), tentunya yang hemat dari segi budget dan juga aman.
Awalnya pingin dijadiin satu semua di satu artikel, tapi kata suami kayaknya bagus dipisah per airport aja, hehe. Semoga saja artikel ini bisa membantu teman-teman yang kesulitan mau naik apa setelah mendarat di bandara tujuan ya.
Rekomendasi ini saya tuliskan berdasarkan pengalaman kami saat traveling baru-baru ini maupun beberapa tahun ke belakang. Jadi mohon maaf ya kalau ada perbedaan harga dan juga situasi kondisi, hehe.
Saya posting dari bandara yang terletak di paling ujung barat Indonesia dulu ya. Oh iya, bagi teman-teman yang berkenan untuk menambahkan boleh banget ya, insyaAllah pinginnya artikel ini bisa saya update terus informasi-informasinya, hehe.
Bandar Udara Internasional, Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar
Bagi yang mau ke tanah rencong alias negeri serambi Mekah via udara pasti bakal landing di bandara ini. Letaknya bukan di Banda Aceh sih sebenarnya, melainkan di kabupaten Aceh Besar. Begitu keluar dari terminal kedatangan bandara Sultan Iskandar Muda, jangan kaget ya kalau bakal ditawari untuk naik taksi dari berbagai armada. Harus pintar-pintar mengiyakan atau menolak, hihi.
Tapi jika memang kita tidak ada jemputan, satu-satunya alat transportasi umum yang tersedia di dalam bandara adalah taksi bandara. Sebelum masuk ke dalam taksi, pastikan kita sudah deal terlebih dahulu mengenai tarifnya apakah yang flat atau menggunakan argometer, sesuai kesepakatan kita dengan driver. Biasanya taksi bandara mematok harga kisaran Rp 100.000 bahkan lebih untuk sampai ke pusat kota. Jadi amannya cari taksi yang pakai argometer saja ya.
Jika ingin naik taksi online, karena saat ini sudah dilarang masuk ke area dalam bandara, maka kita harus keluar dulu menuju jalan besar, baru bisa order ojek online. Kalau jalan kaki sambil bawa koper dan gendong anak sih mayan bikin gempor, *curhat, haha. Tapi barangkali ada yang kekeuh mau pakai ojek online dari bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, begini caranya:
Keluar dari terminal kedatangan, lalu kearah kanan, jalaaaannn terus menuju pintu luar sampai akhirnya di jalan raya dan keluar dari kompleks bandara, baru deh bisa pesan ojol.
Kalau mau naik bus trans Kutaraja bisa juga tapi jalannya tambah jauhhhh, jadi mending pakai ojek baik online maupun offline untuk menuju ke halte bus. Untuk karcis bus Trans Kutaraja ini sampai awal tahun 2018 kemarin masih free dengan rute bandara, kampus Universitas Syiah Kuala (Darussalam), terminal, pelabuhan Ulee Lheue dan daerah pusat kota Banda Aceh (masjid Baiturrahman) dan sekitarnya. Uniknya, Bis Trans Kutaraja ini dipisah antara penumpang laki-laki dan perempuan, penumpang perempuan harus di sebelah depan dan laki-laki di belakang, keren yak, masyaAllah.
Nah, jika kita hendak menuju bandara Sultan Iskandar Muda dari kota Banda Aceh maupun Aceh Besar jauh lebih mudah. Karena kita masih bisa kok menggunakan jasa ojek online baik Grab maupun Gojek, bisa langsung turun di depan terminal keberangkatan, paling-paling hanya perlu nambah biaya parkir saja.
Untuk DAMRI, saat ini di Banda Aceh sudah tidak tersedia lagi ya teman-teman, jadi jika ingin memanfaatkan public transportation bisa pakai Bis Trans Kutaraja saja.
Well, sekian yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat ya..
Salam,
Mbak Din, emang kalo ke Aceh mesti pakai pesawat kecil kah? Atau bisa pakai pesawat seperti Airbus dan Boeing?
Tergantung Aceh mana mba, kalo kabupaten kecil beberapa bisa pakai wings air, beberapa ada yg cuma bisa Susi air (misalnya ke Kutacane). Klo k Banda Acehnya bisa kok mba Boeing, hehe. Yuk mba main2 k Aceh, hihi
Mbak, kebetulan saya ada rencana ke Banda.
Boleh minta refrensinya misal pesawat saya nyampai Banda jam 22.00, apakah Gojek/Grab masih tersedia di sana?
Apakah cukup susah juga untuk mendapatkan ojek online di sana mbak?
Atau ada refrensi ojek online lain selain Gojek/Grab?
Terima kasih.
2 tahun yang lalu masih susah mba, karena ada taksi konvensional. Mungkin kalau sudah malam opsi yang aman naik taksi konvensional mba. Coba bandingkan tarifnya sama grab car dan coba tawar harganya kalau2 dimahalin. Semoga membantu ya mba
Halo mbak
Semoga masih aktif disini
Sy rencana mau ke meulaboh tp pesawat sy turun di bandara sultan Iskandar Muda
Transportasi yg bisa dipakai apa ya? Berapa lama perjalanan sampai ke meulaboh nya ? Terima kasih
Halo..Sekitar 5-6 jam ke meulaboh.. Tapi harus keluar bandara dulu. Nanti beli tiket di terminal, bisa naik bus atau Hi Ace, L300 atau mobil travel biasa
Kak mau Nanya,harga gocar dari batoh ke bandara SIM berapa yaa kira2
Ijin menjawab mba penulis, Untuk ojek online khusus perempuan bisa pakai koala kak, tarifnya hampir sama dengan grab, kalau dari Batoh sekitar 80-85rban
terima kasih infonya kak
Mau tanya ka kalau mau keluar dari bandara jalan kaki kira kira barapa menit ya?
bandara di indonesia atau di arab?