In this blog

  1. Motherhood & Parenting, click:

parenting

2. Traveling, click:

3. Review, click:

review mbakdina.com

 

My other blogs

Umrah Mandiri

Umroh Mandiri Ramadhan: Labbaikallahumma Umratan

Melanjutkan postingan selanjutnya, untuk ibadah umrah ini teman-teman wajib cek dan belajar dari berbagai sumber yang valid ya tentunya.

Siapkan Perbekalan

Jauh-jauh hari sebelum berangkat siapkan bekal yang cukup, dan sebaik-baik bekal itu adalah taqwa.

Hal tersimple yang bisa kita gunakan adalah belajar dari artikel ustadz/channel youtube. Teman-teman bisa gunakan keyword: Manasik Umrah Lengkap Sesuai Sunnah, beli buku panduan umrah yang bisa dikalungkan, dll

Ringkasan catatan dari kajian ustadz Firanda dan ustadz Syafiq, lumayan untuk menjadi pondasi kami dalam belajar dan memahami manasik umrah.

Wajib cari yang sesuai sunnah/ada landasan dalilnya agar segala rangkaian ibadah yang kita lakukan tidak tertolak biidznillah. Akan rugi sekali kalau sudah keluar banyak dana, fisik, waktu dll tapi tidak sah. Wal’iyadzubillah.

Dan karena ini umrah mandiri, berdayakan diri untuk menggali dan belajar sebanyak mungkin terkait ibadah yang akan kita lakukan selama di Haramain (pelajari tentang fiqh dan tata cara tentang umrah, fiqh shahih sholat; termasuk sholat jenazah, berdoa, tempat dan waktu mustajab, area-area ka’bah dll), pelajari sedetail mungkin, catat ilmu yang pentingnya, pokoknya harus totalitas supaya tidak rugi, hihi. Pastikan ambil pendapat ulama yang paling rajih jika ada perbedaan pendapat.

Buku kalung yang bisa digunakan saat thawaf dan sai, difoto untuk penggunaan pribadi karena takut hilang/ribet saat sedang crowded.

Bisa juga download aplikasi Bekal Haji dan Dzikir Doa Lengkap untuk memaksimalkan doa

Kalaupun jika teman-teman ingin menggunakan jasa muthowwif jangan menggantungkan sepenuhnya kepada muthowwif. Tetap belajar dan kuasai ilmunya ya. Sekali lagi jangan bergantung pada muthowwif/suami/teman/ketua rombongan. Karena bisa jadi tiba-tiba muthowwifnya tidak bisa mendampingi, bisa jadi tiba-tiba terpisah dan harus menyelesaikan rangkaian umrah sendiri, dan kemungkinan-kemungkinan lain yang sangat mungkin terjadi jika Allah berkehendak.

Tips Umrah Dengan Anak

1. Sounding dan Semangati Anak

Ibadah umrah ini terutama bagi anak bukanlah hal yang mudah, karena cukup menguras fisik dan mungkin menegangkan saat mereka ter”seret/terdorong” oleh jamaah umrah yang lain saat thawaf maupun sai.

Oleh karena itu penting sekali bagi kita untuk banyak menasehati, sounding dan juga memberi gambaran ke anak sejak jauh-jauh hari, agar anak siap dan tidak terlalu kaget.

2. Ajak Anak Untuk Memaksimalkan Ibadah

Beri juga pemahaman ke anak (terutama bagi anak-anak yang sudah bisa diajak berfikir), bahwa tidak semua anak seberuntung mereka, maka mumpung disana maksimalkan ibadah, maksimalkan berdoanya, ajak anak melakukan ibadah bersama terutama sholat.

3. Ajarkan Rukun, Wajib, dan Sunnah Umrah

Pun ketika umrah pahamkan anak bahwa ada rukun-rukun umrah yang harus dipenuhi, yang wajib dilaksanakan dan tidak bisa diganti yang lain. Pahamkan anak tentang kewajiban saat sudah berihram, sunnah-sunnah yang bisa dilakukan disaat berumrah, larangan-larangan ihram, dll. Agar meskipun masih anak-anak tapi insyaAllah semoga menjadi umrah yang mabrur biidznillah dan bisa membekas kebaikan di hati mereka, insyaAllah.. aamiin allahumma aamiin..

4. Kesiapan Tenaga

Beri gambaran juga bahwa memang perjalanan umrah ini membutuhkan tenaga yang banyak dan fisik yang kuat. Terus semangati dan beri motivasi kepada mereka untuk bisa menyelesaikan seluruh rukun umrah, agar umrahnya SAH, insyaAllah.

Umrah Dimulai

Dan saat umrah dimulai barulah akan terasa betapa pentingnya kita belajar dan terus mengulang-ulang yang telah kita pelajari terkait manasik umrah, agar tidak ngeblank dan bisa langsung action. Juga agar kita bisa lebih fokus saat beribadah.

Waktu Tersepi Untuk Thawaf di Bulan Ramadhan

Jika membawa anak-anak atau lansia, atau jika dalam rombongan besar, sebaiknya pilih waktu thawaf disaat-saat yang longgar.

Tentunya di bulan Ramadhan akan jauh lebih penuhh karena keutamaan berumrah di bulan Ramadhan itu seperti berhaji bersama Nabi.

Jadi agar lebih nyaman untuk anak-anak pilihlah di waktu-waktu yang sedikit lowong;

  1. Sekitar jam 10-11 pagi: biasanya ini adalah waktu yang paling lowong walaupun jika di Mekkah teriknya sudah mulai terasa.
  2. Jam 1-2 siang, karena kebanyakan orang akan menghindari jam-jam ini.
  3. Jam 1-2 dini hari

Jangan takut panas karena lantai mataf itu terbuat dari marmer yang ademm banget bahkan disaat terik kaki terasa dingin/sejuk bahkan saat tidak menggunakan alas kaki. masyaAllah.

Tentunya karena membawa anak HINDARI prime time/jam saat rame-ramenya, yaitu:

  1. 30-60 menit menjelang masuk waktu sholat
  2. Menjelang berbuka
  3. Setelah berbuka
  4. Setelah tarawih
  5. Jam 3-shubuh
  6. Malam ganjil, jika umrah di 10 hari terakhir ramadhan

Yang perlu disiapkan jika thawaf di siang hari adalah kacamata hitam untuk mengurangi silau agar mata lebih nyaman.

Untuk sunscreen saya tidak menyarankan digunakan di anggota wudhu karena sunscreen yang saya temui dan saya pakai itu membentuk lapisan pelindung diluar kulit yang menyebabkan air wudhu tidak tembus (seperti menuang air di daun talas).

Dan ketika wudhu batal akan sangat sulit untuk membersihkan bekas sunscreen mengingat ada larangan ihram (misal jika ingin menggunakan facial wipes yang umumnya mengandung parfum).

Tips Saat Thawaf dan Sa’i di bulan Ramadhan

  1. Wajib sudah membawa wudhu sebelum thawaf karena thawaf itu seperti sholat yang mengharuskan dalam kondisi bersuci.
  2. Gunakan kacamata hitam saat thawaf
  3. Gunakan payung saat berjalan dari tempat turun bis, tutup payung jika kondisi padat agar tidak mendzalimi jamaah lain.
  4. Jangan gunakan sunscreen kecuali yakin bahwa sunscreen tersebut dapat tembus air/tidak waterproof dan tidak mengandung parfum agar wudhu sah.
  5. Pilih di waktu yang lowong.
  6. Bawa botol spray dan gunakan khuf (dengan cara yang benar) bagi perempuan untuk mempermudah wudhu jika batal.
  7. Banyak berdoa dengan tulus dan berserah diri pada Allah agar dijaga wudhunya sampai rangkaian thawaf selesai.
  8. Gunakan counter untuk menghitung jumlah putaran thawaf.
  9. Gunakan tali gandeng anak agar tidak terpisah dari anak, dan agar tidak ada jamaah lain yang lewat di antara kita dan anak.
  10. Wajib pakai nametag/tanda pengenal dan bawa kartu nama hotel, berlaku baik dewasa maupun anak-anak.
  11. Siapkan buku doa dan panduan umrah yang shahih.
  12. Lepas alas kaki, selain bentuk adab di rumah Allah juga agar alas kaki tidak terlepas karena terinjak jamaah lain dll.
  13. Gunakan kaos dalam yang ada rit untuk menyimpan HP/uang/kartu ATM. Jangan keluarkan HP saat rangkaian umrah agar lebih fokus.
  14. Jika membawa anak jangan berjalan mendekati hajar aswad, dan jangan terlalu di bagian luar hajar aswad. Karena di rukun hajar aswad ini adalah titik tercrowded dimana banyak jamaah yang ingin mengejar keutamaan mencium hajar aswad. Selain itu disinilah titik start dan dan finish thawaf jadi pasti akan ramai sekali.
  15. Perhatikan jadwal sholat, jika sudah mendekati jam sholat ada baiknya sholat jamaah dulu saat masih di mataf untuk mengejar pahala yang lebih besar, karena ada ulama yang berpendapat bahwa masa’ (tempat sai bukanlah bagian dari masjid).
  16. Saat sa’i tawari anak minum zamzam jika haus. Kebetulan saat umrah kemarin anak-anak tidak berpuasa karena takut lemas mengingat umrahnya di siang hari.
  17. Jangan terlalu banyak minum agar tidak gampang kebelet buang air kecil.
  18. Zamzam yang tersisa dibawa ke atas bukit shafa dan marwah untuk didoakan lalu diminum lagi oleh mereka.
  19. Jika tempat sa’i penuh bisa naik ke atas sampai dirasa menemukan tempat yang lowong. Karena jarak sa’i di lantai 1 maupun di rooftop itu sama, dan sama-sama adem.
  20. Lihat kemampuan anak, jika menurut orang tua anak tidak sanggup jalan jauh, bisa menyewa kursi roda/jasa dorong/naik mobil golf/skuter (mohon koreksi ya kalau salah, hehe).

Setelah selesai sa’i bisa langsung tahalul atau bertahalul saat sudah di hotel. Jika sudah tahalul maka selesailah rangkaian ibadah umrah. Alhamdulillah.

InsyaAllah disambung lagi di postingan selanjutnya yaa..

Selesai ditulis di rumah kontrakan @Jakarta Pusat,

Ahad, 21 April 2024

Dina Safitri

One thought on “Umroh Mandiri Ramadhan: Labbaikallahumma Umratan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *