Bagaimana Memanage antara Kuliah dan Menuntut Ilmu Syar'i?
Ketika seorang ustadz ditanya oleh seseorang: “Bagaimana cara mengatur waktu antara kuliah dan belajar ilmu syar’i/ngaji/menghafal al-qur’an??”
Maka, ustadz ini menjawab sebagaimana ustadznya beliau dulu menjawab yang serupa jika ditanya tentang hal ini.. Tanggapan beliau ketika ditanya tentang hal ini adalah:“Ini adalah pertanyaan yang sangat aneh, mengapa aneh?? Karena teman-teman kita tidak pernah menanyakan bagaimana caranya membagi waktu antara kuliah dan pacaran, teman-teman kita tidak pernah menanyakan bagaimana cara membagi waktu kuliah dengan bermain bola, bermain basket, demonstrasi, naik gunung, main game, rapat, dll..
Mereka tidak pernah menanyakan hal ini, dan buktinya mereka bisa menjalankan keduanya..
Apa maknanya? Makna dari hal ini sangatlah dalam, ketika teman-teman kita ada yang bisa membagi waktunya dengan melakukan kemaksiatan atau melakukan hal-hal yang bisa menjauhkannya dari ketaatan kepada Allah, kita malah menanyakan bagaimana cara membagi waktu dengan hal-hal yang terkait dengan ketaatan kepada Allah, misalnya membagi waktu antara kuliah dengan menuntut ilmu syar’i..
Teman-teman kita yang merupakan aktivis BEM, mereka rapat setiap malam, terutama ketika akan melakukan demo, mereka sampai kewalahan bahkan ada yang sampai meninggalkan kuliah, praktikum inhal, namun kenyataannya mereka bisa membagi waktu dengan kondisi mereka yang seperti itu..
Teman-teman kita yang pacaran juga seperti itu, sebelum kuliah mereka harus mengantar pacarnya terlebih dahulu, setelah itu siangnya mereka janjian lagi untuk menentukan akan makan siang dimana, nanti malam mereka janjian lagi untuk makan dimana, mereka juga janjian untuk nonton film-film terbaru di bioskop-bioskop, dan lain sebagainya. Dan lagi-lagi mereka tidak pernah mengeluh dengan aktivitas mereka, mereka tidak pernah menanyakan bagaimana caranya membagi waktu antara kuliah dan pacaran..
Ketika teman-teman kita bisa membagi waktunya untuk kuliah dan melakukan kemaksiatan atau hal-hal yang menjauhkan dari ketaatan, mereka tidak pernah mengeluh, lantas mengapa kita justru mengeluh??
Kita mengeluh karena tidak bisa membagi waktu antara kuliah dan melakukan ketaatan kepada Allah..
Maka renungkanlah hal ini, agar tidak akan muncul pertanyaan seperti ini lagi..”
Ketahuilah, bahwa hasil apapun yang kita raih selama kita tholabul ‘ilmi (menuntut ilmu), itu akan sebanding dengan usaha yang telah kita kerahkan.. dan sejauh apa target yang kita harapkan.. Misalnya kalau kita hanya ingin sekedar kenal Bahasa Arab, akan berbeda hasilnya dengan orang yang ingin bisa menguasai Bahasa Arab..
Intinya adalah bagaimana cara membagi waktu antara belajar agama dan ilmu dunia, berbagi waktu dengan keluarga, agar semua hak dapat ditunaikan dengan baik, karena kalau hal ini tidak dilakukan, untuk apa kita hidup di dunia ini??
Semoga kita bisa mengambil manfaat dan pelajaran dari hal ini, dan semoga yang sedikit ini bisa dijadikan sebagai motivasi untuk diri kita sendiri..
*Sumber tulisan ini adalah rekaman kajian dari salah seorang ustadz
*Selesai ditulis di Pogung Dalangan, 15 September 2012 12.04 am