Review Popok MERRIES Premium untuk Bayi Fimosis
Assalamu’alaikum.. Halo teman-teman, gimana kabarnya? Semoga sehat-sehat semua ya.
Mau cerita sekaligus share terkait Hasan, anak kedua saya, manatahu bisa menambah insight terutama untuk para buibu yang punya anak laki-laki.
WASPADA Jika Anak Sering Demam
Jadi ceritanya, saat Hasan usia 7-8 bulan qaddarullah sering mengalami demam berulang, huhu. Sebentar sembuh, terus demam lagi. Dan demamnya lumayan tinggi, walaupun biasanya tanpa disertai batuk maupun pilek.
Saya udah gatel banget pingin periksain tapi masih belum diacc suami. Kata suami, mungkin Hasan sering demam karena kecapekan traveling. Tapi saya khawatirnya demamnya karena fimosis, walaupun pipisnya selama ini Alhamdulillah lancar-lancar aja, tapi naluri keibuan saya (tsaahhh) mengatakan ada something yang nggak beres.
Nah, akhirnya bulan kemarin kami mudik ke Jogja. Saat itu kami berniat mudik sekaligus khitan (sunnat) Hasan. Karena saya baca-baca di berbagai sumber, katanya anak laki-laki itu rentan terkena fimosis, dan salah satu ciri anak yang terkena fimosis adalah sering demam!
Kenapa nunggu ke Jogja?
Karena ada dokter incaran saya di Jogja, dokter Shinta Vembriana Pamuji, Sp. B. Info dari teman-teman saya, terutama yang anaknya khitan di dr. Shinta, katanya beliau ini pro bius lokal, jadi akan diusahakan semaksimal mungkin untuk bius lokal selama proses khitan (sirkumsisi).
Ketika Dinyatakan Fimosis
8 Juli 2019, akhirnya bisa konsul sama dokter Shinta, dan benar saja ternyata Hasan terkena FIMOSIS :’(. Dokternya bilang, kenapa ngga waktu masih newborn aja langsung dikhitan mbak? Huhu.
Saat itu kami sudah dijadwalkan opname untuk khitan keesokan harinya. Tapi berhubung waktunya udah mepet dengan jadwal kami balik ke Surabaya, akhirnya kami tidak jadi daftar untuk opname, huhu. Semoga next time bisa segera khitan Hasan, aamiin..
Jangan Sembarangan Memilih Diapers
Nah, terkait fimosis Hasan, saya jadi kepikiran, jangan-jangan salah satu penyebabnya karena diapers yang dia pakai! Selama ini jujur untuk diapers kami nggak terlalu strict harus merk ini merk itu. Yang mana yang sedang promo ya itu yang dibeli dan rata-rata itu diapers yang ekonomis. Emang lah ya dasarnya buibu itu pinginnya yang serba murah, serba promo, wkwk.
Kami nggak terlalu pilah-pilih diapers karena secara kasat mata kami sebagai orang awam, anak-anak kami terlihat baik-baik saja bahkan ketika pakai popok ekonomis sekalipun. Ruam-ruam hanya muncul sesekali kalau telat diganti popoknya, kulit kering dan kasar karena pakai popok juga Alhamdulillah nggak pernah.
Makanya dulu kami se-nyantai itu terkait pemilihan popok. Ternyata nggak bisa gitu, buibu, huhu. Apalagi kalau sepanjang hari pakai diapers plus anaknya laki-laki (rentan terkena fimosis).
Rules Ketika Memakai Diapers Jika Anak Terkena Fimosis
Sekembalinya saya ke Surabaya, saya jadi lebih aware lagi ke Hasan dan diapersnya. Apa aja yang saya lakukan?
1). Lebih sering mengganti diapers
Ganti diapers itu sebaiknya paling lama 4 jam sekali. Jangan tunggu anaknya pup baru diganti, jangan tunggu popoknya penuh baru diganti, dan jangan tunggu jadwal anaknya mandi baru diganti. NO NO NO. Lebih sayang anak daripada sayang popok kan moms? Hehehe.
2). Hindari Pemakaian Diapers FULL DAY
Sebaiknya beri jeda untuk kulit si kecil agar bisa bernafas lebih lega, terutama di seputar area kemaluan, caranya dengan tidak memakai diapers full day. Selingi dengan menggunakan celana saja atau angin-anginkan setidaknya minimal 15 menit tanpa menggunakan diapers.
Sekalian siapkan peralatan ngepel kalau-kalau lantai terkena pipis atau pup si kecil. Gampang kok, cukup siapkan kain lap dan 2 buah botol kecil, botol pertama berisi air untuk menghilangkan najis dan botol kedua berisi larutan pel agar lantai bersih, bebas kuman, dan harum.
3). Ganti ke diapers premium
Mahal? Iya sih lebih pricy, tapi ya mau gimana lagi. Setidaknya dengan kita mengusahakan pakai popok premium yang semua-semua didesain premium (kelembutan bahan, karetnya, daya serapnya, breathable-nya, dan lain-lain) insyaAllah si kecil jadi lebih nyaman, kan? ☺
Tapii, nggak semua popok yang berlabel premium itu memang beneran premium lho.
Saat Hasan newborn saya pernah membelikan popok premium untuknya. Tapi sayangnya sisi premium yang ditonjolkan hanya bahannya yang lebih lembut. Nah,makanya kali ini saya mau review produk diapers yang beneran premium dari segala sisi, bahkan jadi brand popok terbaik No. 1 di Jepang. Hmmm… udah bisa nebak belum??
Sekilas Tentang Popok MERRIES
Well, langsung saja ya, popok premium yang mau saya review adalah MERRIES Premium Pants. Yeeeayyy. Pertama kali pegang saya langsung sejatuh cinta itu sama diapers Merries Pants Premium, mau tahu kenapa? Baca terus review diapers Merries sampai akhir yaa, hehe.
Kenapa Memilih Popok Merries Smile?
Merries yang merupakan popok produksi dari negeri sakura (Jepang), mendapatkan predikat sebagai Brand no.1 yang direkomendasikan oleh para Ibu di Jepang. Wow. Pantes aja sih, karena sejak pertama kali pegang itu sensenya beda banget memang, semua detail produk diperhatikan banget banget banget.
Ups tapi sebelum saya keceplosan review lebih lanjut, kenalan dulu yuk sama popok Merries, terutama bagi para new mom yang butuh rekomendasi popok untuk bayi.
Merries Premium dan Merries Good Skin
Jadi Merries ini ada 2 jenis, yaitu Merries Premium dengan kemasan berwarna putih dan juga Merries Good Skin dengan kemasan berwarna hijau. Untuk Merries Premium tersedia dalam versi perekat maupun pants (celana).
Bedanya Merries Premium dan Merries Good Skin apa?
Yang paling terasa bedanya adalah harganya, wkwk. Untuk Merries Pants Premium size XL 19 pcs harganya sekitar 100 ribuan, sedangkan untuk Merries Pants Good Skin XL 16 pcs harganya sekitar 50 ribuan.
Kalau istilah jawanya: ono rego, ono rupo, jadi tentu aja yang premium itu desainnya lebih lux dan nyaman bangeeeeettttt untuk digunakan bayi maupun balita.
Sedangkan yang kemasan hijau itu gampangannya versi ekonomisnya. Eh tapi meskipun ekonomis daya serapnya juga oke lho dan nggak bikin ruam, soalnya saya sudah pernah coba ke anak saya, hehe.
Nah, untuk kali ini, produk Merries yang akan saya review adalah Merries Premium, kebetulan saya memang menggunakan popok ini untuk Hasan yang terkena fimosis.
Review Popok Merries Premium Pants
Packaging/Kemasan
Saya review dari packagingnya dulu ya..
Tampak luar kemasan Merries Pants ini sekilas sama saja seperti diapers bayi yang lain, tapi kalau diamati plus dirasakan user experiencenya (apaaa cobaa? wkwk) kerasa banget bedanya.
Di bagian atas kemasan terdapat handle dari plastik bening yang memudahkan kita untuk menenteng diapers ini. Selain itu, di bagian atas kemasan juga terdapat tulisan “buka disini” yang memang plastik pada bagian tersebut didesain mudah disobek.
Di kemasannya juga menurut saya detail banget infonya, mulai dari size dan jumlah popok, ukuran lingkar pinggang, keunggulan produk yang disampaikan dengan tulisan dan gambar yang colorful, petunjuk sebelum dan setelah penggunaan, petunjuk ketika mengganti popok, panduan ukuran popok sesuai berat badan bayi dan balita, tanggal produksi, info produsen dan distributor, serta komposisi produk.
First Impression
Begitu pertama kali pegang diapersnya, saya langsung looovveee banget. Lembut banget, seperti pegang kapas. Beda banget sama popok-popok ekonomis yang cenderung kasar dan kaku seperti kertas.
Selain itu bagian karetnya ketika dipegang terasa elastis dan lentur. Sejak awal pegang saya yakin banget popok premium Merries ini insyaAllah bakal cocok di semua jenis kulit bayi, karena sebegitu lembutnya. Uuuncccchhhhh.
Waktu lihat detail popoknya saya tambah amazed lagi. Karena di bagian belakang diapersnya terdapat tape (perekat) plastik untuk menggulung popok yang habis pakai, jadi supaya kebersihan lebih terjaga gitu. Sebegitu awarenya popok bayi ini untuk turut menjaga kebersihan lingkungan.
Merries Premium Pants ini juga dilengkapi dengan gambar yang lucu-lucu banget, untuk satu pak berisi 2 jenis gambar yang berbeda. Yang jelas ada kelinci-kelinci putih ala Merries gitu, hehe.
Review Penggunaan Produk Merries Premium Pants
Sekarang mari kita bahas review produknya (Merries Premium Pants) ya..
Berhubung saat ini Hasan usianya menginjak 15 bulan, maka saya pilihkan popok ukuran XL. Kemasan Merries Premium size XL berisi 19 buah popok. Size XL bisa digunakan untuk bayi maupun balita dengan range berat badan 12 – 22 kg (lingkar pinggang 40 – 60 cm).
Cutting diapers Merries ini terhitung besar dibandingkan diapers lain. Saya kira Hasan bakal pas pakai size XL, ternyata agak sedikit kegedean. Sedikit sih, karena selama ini nggak pernah bocor samping. Selain itu bagian karet baik pada pinggang dan selangkangannya juga pas (nggak longgar).
Komposisi popok Merries Premium Pants ini adalah nonwoven, polymer (29,9%), pulp, tissue, hotmelt, backsheet, gather, tape for dump, dan wet indicator.
Kinerja Merries Premium Pants
Merries Premium Pants diklaim memiliki sirkulasi udara yang baik, sehingga popok tetap kering dan nyaman, tidak mudah bocor hingga pagi. Merries Premium Pants dirancang memiliki sirkulasi udara yang baik, baik di area pinggang atau diistilahkan dengan area keringat dan area pipis.
Dengan teknologi uniknya, popok dapat membungkus pinggang bayi dengan lembut sekaligus dapat melepaskan lembab sehingga kulit tetap kering dan bebas ruam. Tidak heran jika popok Merries mendapatkan penghargaan di negeri asalnya sebagai Pemenang Good Design Award untuk kenyamanan saat dipakai.
Menurut saya memang karet bagian pinggangnya itu elastis dan lembut banget, dan memang terlihat breathable, karena ketika saya coba terawang, terlihat semu transparan dengan serat-serat yang lembut. Selama Hasan menggunakan ini Alhamdulillah cocok, bagian karet di pinggang maupun selangkangan tidak menimbulkan bekas di kulit.
Untuk area pipisnya juga menurut saya tetap kering dan tidak membuat ruam. Merries Premium Pants didesain sehingga pada area pipis udara tetap bisa bersirkulasi dengan baik namun tidak menimbulkan kebocoran. Dan ketika saya cek pada area pipis ternyata memang tetap kering.
Selain itu yang saya suka banget dari popok Merries ini karena adanya alarm penanda pipis. Berupa dua garis kuning pada bagian tengah popok yang memanjang dari depan hingga belakang.
Jika popok telah penuh, maka indikator dua garis kuning tersebut akan berubah menjadi dua garis biru (bukan judul film ya, hihi). Menurut saya adanya indikator ini membantuu banget, karena kadang saya suka terlupa ganti popok Hasan, terkadang malah sudah saya ganti duluan popoknya karena terlihat bulky padahal baru sekali pipis.
That’s why di awal saya bilang kalau jatuh cinta banget sama Merries Premium Pants, karena semua performanya memuaskan, anti bocor, karetnya lembut. Pokoknya premiumnya benar-benar premium dari segala sisi, dan bikin ibu dan baby smile sepanjang hari 🙂
Untuk rate kepuasan terhadap popoknya saya berani kasih 5/5.
Highly recommended, keren banget pokoknya, masyaAllah.
FYI, barangkali ada buibu yang pingin beli popok Merries Premium Pants tapi belum tahu dimana, saya biasanya membelinya disini.
Well sekian dulu review dari saya, semoga bermanfaat yaa.. Oh iya, bagi buibu yang pernah coba pakai Merries Premium Pants, share di kolom komentar dunk gimana review singkatnya? Atau apa sih pertimbangan utama memilih menggunakan premium diapers untuk si kecil?
Ditunggu yaa sharenya di kolom komentar ☺
Salam,
dulu waktu anakku kecil pakai merries juga mbak tapi karena dulu belum merata penyebarannya suka seling sama pampers merk lain padahal merries ini enak ga bikin lecet pantat dan selangkangan bayi
Iya mba, anak saya Alhamdulillah juga cocok pakai merries, hehe
Alarm pipisnya itu sangat membantu sekali ya, apalagi kita yang kadang sibuk mengerjakan tugas rumah kadang sampai lupa ngecek. Dengan adanya alarm ini menurut saya sangat membantu sekali.
Betul mba, terbantu banget memang, jadi nggak ada istilah kelupaan ganti, hehe
Betul mba, jadi nggak perlu bolak2 ngecek udah penuh belum popoknya, hehe
Kalau punya anak kecil itu yaa…pengeluaran post untuk beli popok ini memang yang paling kerasa.
Dulu sama Ibu diajarin untuk pakai popok kain aja…
Tapi yaaa…resikonya banyak cucian dan anaknya mudah rewel karena gak nyaman.
Maka pas anak kedua, barulah pakai pospak (kalau pergi)
Kalau di rumah aja, pakai clodi.
Wah, hebat mba MasyaAllah. Memang pospak ini lumayan menguras kantong yaa, huhu
saya belum pernah melepas Zril tanpa popok. seperti nya perlu saya coba nih. sekalian latihan dan mengetes apa dia sudah mengerti bagaimana kalau ingin BAK
Samaan mba, huhu. Cuma sekarang kalau ke kamar mandi saya suruh untuk belajar pipis
Wah canggih banget ya ada indikator untuk notifikasi kalau popok mulai penuh, kayanya cuma Merries aja ya yang ada indikator kaya gininya? Apalagi bahannya juga lembut bgt kaya kapas sudah pasti bikin anak juga nyaman.
Iya mba, saya kebantu juga dengan adanya indikator penanda pipis
Wah mba makasih banget infonya. Jujur aku baru denger istilah fimosis. Dan pas sebentar lagi anak kedua saya yg akan lahir laki2 juga. Jadi mau cari tahu ttg fimosis dan apakah emang sebaiknya sunat itu dilakukan sedari bayi ya?
Betul mba.. sebaiknya memang kalau mau disunat sedari bayi, jadi nggak perlu bius total. Karena info dari teman saya yg dokter, bius total itu resikonya lebih besar dari bius lokal
Jadi seorang ibu dengan baby itu memang harus pintar-pintar ya memilih produk yang cocok untuk anaknya
Betul mba, supaya ibu senang anak pun senang, hehe
Kalau aku dulu pakai diapers cuma kalau pergi2 aja sih dan memang biasanya beli yang merek premium biar nyaman selama di perjalanan. Pernah juga nyobain Merries premium pas lagi ada diskonan dan emang nyaman bahannya dan pas jatuhnya ketika dipakai anak.
Iya mba, memang sebaiknya pakai Diapers jangan full Day ya mba.. ini saya masih dalam tahap belajar mengurangi pemakaian Diapers, hehe
wah emang bener ya firasat ibu tidak pernah salah, dan emang aku dulu juga gitu cuma aware sama ruam popok aja tapi gak aware sama kesehatan penisnya takut fimosis hmm
Betul mba, ternyata selain ruam popok ada penyakit yg lebih berbahaya yang mengintai ya mba, jadi memang kudu sering2 ganti diapers
Oh baru tahu saya ada penyakit namanya fimosis. Terutama pada anak laki laki kali ya mbak. Ternyata salah satu oenyebabny juga salah memilih diapers ya. Harus selektif kalau begitu ya. Makasih sharingnya mbak.
Betul mba, jadi sebaiknya kalau punya baby laki2 langsung dikhitan aja pas masih newborn, tapi ini kembali ke keputusan keluarga masing2 sih, hehe
Review ini oke juga buat mgasih info ke temen2ku yang udah pada punya baby hehe
Makasih mba 🙂
Dulu anakku juga pakai Merries juga, ini salah satu popok andalan banget karena gampang nyarinya dan di mini market pun ada.
Baru tau Mba dengan istilah fimosis ini , ternyata naluri keibuan ini perlu diasah juga ya Mom . jadi klo anak sering pipis, atau diluar kebiasaan harus aware sama stiap prubahan yg ada. Makanya perlu popok premium 🙂
Jadi inget loh jaman perjuangan mengenakan pospak kepada si kecil hehehe… udah belasan tahun silam. Berburu diapers yang aman untuk kulit bayi memang perjuangan kaum ibu ya. Dulu sih belum ada Merries ini. Jadinya ya gitu deh sibuk nyari kesana kemari diapers yang bagus dan aman.
Saya baru tahu penyakit fimosis ini dan rentan terjadi sama anak laki2 ya. Jadi kalau anak2 suka demam bisa jadi itu gejala fimosis ya mbak. Ok noted nih trims infonya mbak. Soalnya saya juga masih new mom n untuk rekomendasi popoknya boleh juga nih yang premium, meski saya belum pernah nyobain ke si kecil sih.
wah memang penting banget kalau masalah baby, apalagi tentang popok..
Nah kemarin tetanggaku usianya dua tahun, jda jg mengalami fimosis dan harus menjalani khitan. Ini noted nih buat nanti kalo semisal ak punya anak cowok, ganti diapers yg premium
baru tau kalo popok itu juga penting banget yah, sama kayak milih pembalut juga.
anak pertama saya juga pernah kena fimosis mbak, sering demam tiap tiga bulan sekali dan sampai opname tapi belum tahu kalau itu jadi salah satu gejala kena fimosis. akhirnya umur 1,5 thn mantab dikhitan. produk pospak merries ini yg belum sempat saya cobain karena anak kedua sekarang masa TT
Anakku jg pake Merries, eh samaan jg fimosis anakku tuh. Coba aja sunat di PHC anakku maret tahun ini sunat di sana
Di phc habis berapa mba? Pakai metode apa? Mau baca review-nya dong kalau ada, hehe
Jadi fimosisnya gmn ya bun? Dibiarkan saja apa bisa hilang sendiri? Anak sy cowo usia 7 bln koq kayanya tanda2 fimosis jg huhuhu..