Pergi Untuk Kembali
Baru aku sadar…
Kau pergi tidak untuk hari ini
Tapi juga untuk kemarin,
Besok, dan selamanya…
Dan hati ini semakin dipenuhi oleh penantian
Penantian-penantian yang dibekukan oleh tangis dan tawa yang menutupinya…
Dan tawa yang menutupinya??
Ah… betapa tawaku membuat cair beku antara aku dan mereka
Tapi… memperbeku antara aku dan hatiku…
Tapi bukankah aku tak perlu membasahi pipi dan bantal atau selimutku lagi dengan air mata?
Bukankah aku juga nantinya akan pulang??
Ya… manusia datang untuk pergi
Dan pergi untuk kembali…
Itulah gunanya tempat
Untuk diinjak dan ditinggalkan
Betapa fana…
Betapa rapuh…
Ditulis oleh seseorang yang selalu berusaha ada untukku…
Diketik ulang: Yogyakarta, 8 November 2013 21.31 WIB