Pagi ini, sekitar pukul 05.30, dari kamarku terdengar suara bayi kucing yang mengeong berkali-kali. Dari suaranya, sepertinya radiusnya tidak terlalu jauh dari kamarku. Entah kenapa, setiap kali mendengar suara kucing, seolah-olah ‘sinyal’ku langsung aktif dan reaktif (langsung mencari sumber suara). Dan ternyata memang benar, ada kucing di perpustakaan kosku. Sungguh mengherankan darimana asalnya, mengapa tiba-tiba bisa ada di perpus. Kucing itu masih bayi, sepertinya seumuran dengan 3 ‘cucu’ saya, warnanya hitam pekat seperti boneka, tanpa belang sedikitpun. Pertamanya dia ketakutan ketika melihatku, namun setelah aku belai-belai dia malah jadi manjaaaa banget, guling-guling kesana kemari.. 😀

Sayangnya, hari ini aku ada kuliah pagi, jadi tidak bisa berlama-lama bermain dengannya. Saat aku mau berangkat kuliah, kulihat dia sedang tertidur pulas di perpus. Karena khawatir dia mengeluarkan ‘sesuatu’ di perpus, aku membawanya keluar gerbang, dan disana kusiapkan minuman untuknya, tapi ternyata dia tidak mau dan memutuskan untuk tidur lagi di perpus. Akhirnya kubiarkan dia di perpus saja, karena aku sudah telat.. :p

Ketika perjalanan mau pulang ke kos, aku mampir di warung yang kulewati untuk membeli ikan, karena dia pasti kelaparan-pikirku. Meskipun sebenarnya kalau teman-teman kosku tahu, mereka pasti tidak setuju kalau aku memberi makan kepada mereka, karena akan membuat kucing itu betah dan ketagihan untuk ‘mampir’ ke kosku. Dulu juga pernah terjadi kasus seperti ini, ada bayi kucing yang bertamu ke kosku. Karena iba melihatnya kelaparan, akhirnya aku memberikan makanan kucingku untuknya, dan akibatnya dia menjadi betah di kosku, dan ini membuat teman-teman kosku jadi gimanaaa gituu…

Setelah sampai di kosku, ternyata kucing itu sudah tidak ada, entah kemana perginya. Namun, semoga saja dia bisa mendapatkan majikan yang tepat…

Ini kisahku, kisahmu?? 😀

Gambar hanya ilustrasi, tapi tidak beda jauh dengan aslinya

Selesai ditulis di kamar No. 4, Wisma Raudhatul ‘Ilmi

Yogyakarta, 240912 15.00 WIB