In this blog

  1. Motherhood & Parenting, click:

parenting

2. Traveling, click:

3. Review, click:

review mbakdina.com

 

My other blogs

Umrah Mandiri

Beli Oleh-Oleh di Pasar Kakiyah, Mekkah

Menuju ke Pasar Kakiyah

Perjalanan dimulai dari Hotel Snood Al Baraka, berhubung bis hotel baru akan jalan jam 09.00 pagi, akhirnya kami memutuskan untuk naik Makkah Bus menuju Haram. Kami berangkat sekitar pukul 07.00 pagi harapannya biar nggak kesiangan.

Cuaca hari ini mendung, sehari sebelumnya Haram sempat diguyur hujan, masyaAllah. Kami mampir beberapa saat dulu ke Haram, lalu lanjut jalan ke halte makkah bus di Misfalah, tepatnya jalan Ibrahim al khalil yang ternyataaaa jauhhhh wkwkwk.

Tapi apa mau dikata, pesan taksi disana juga tidak bisa karena jalan ditutup, sama aja harus jalan jauh ke titik jemput. Akhirnya yaa nikmati saja, hihi. Untuk menuju Pasar Kakiyah dengan Makkah Bus hanya bisa naik bis ini ya, saya lupa rute nomor 11/14 atau malah bukan keduanya wkwkwk.

Kami turun di halte dekat Kakiyah, namanya modal googling doang akhirnya nyasar, hihi. Harusnya ke ke kiri, tapi kami malah ke kanan dan bertemu taman bermain yang sedang disiram rumputnya.

Serasa main di waterboom, saking excitednya main di taman, akhirnya BASAH deh baju anak-anak wkwkk. Kakak Aisy nggak terlalu basah, tapi Hasan basah banget, akhirnya pakai jaket ayahnya selama di pasar Kakiyah. Bayangin bocil pake jaket bapak-bapak muter-muter di Tanah Abang (ibaratnya)😂😅.

Di Pusat Oleh-Oleh Kakiyah

Pasar Kakiyah memiliki 3 lantai, awalnya kami kira hanya di lantai 1 saja, sempat heran kenapa kok sedikit penjualnya, ternyata ada tiga lantai. Bisa naik dan turun dengan eskalator maupun lift.

Disana kami membeli oleh-oleh dan “jajan” buat anak-anak, kami beli cokelat, mainan pesawat dengan sound talbiyah, gelang jam, gelang, gantungan kunci, dan baju anak-anak. Saya nggak beli baju karena takut nggak kepake, soalnya tipe yang gampang gerah.

Hasan dan Sajadah

ditulis dalam rangka mengenang momen manis ini.. semoga Allah senantiasa menjaga anak-anak kami dalam ketaatan.. aamiin

Hasan akhirnya pilih baju gamis dengan jubah hitam, kata kakak Aisy bajunya seperti imam Masjidil Haram. Sejak saat itu akhirnya Hasan adzan, iqomah dan puncaknya yang bikin shock adalah sholat di jalan depan toko oleh-oleh, masyaAllah. Kenapa shock? karena Hasan sholatnya beneran sholat dan sujud beneran sujud di aspal yang begitu deh, masyaAllah..

Dan masyaAllah nya lagi dia sholat dengan sebenar-benar sholat, sampai diliatin orang-orang. MasyaAllah.

Tiba-tiba penjual yang daritadi memperhatikan Hasan keluar dan menggelarkan sajadah ukir untuknya, masyaAllah allahumma baariklahumaa..

Selesai salam, saya minta Hasan mengembalikan sajadahnya, ternyata kata penjualnya: “Halal, Gratis..”, masyaAllah. Sajadah itu hingga saat ini menjadi sajadah kesayangannya MasyaAllah..

Di Pasar Buah dan Sayur Kakiyah

Dari pasar oleh-oleh kami naik Makkah bus lagi menuju ke Pasar Buah dan Sayur Kakiyah. Disana saya dan anak-anak rasanya udah tepar banget, akhirnya cuma masuk ke pasar buah saja dan setelahnya nunggu diluar.

Adzan dzuhur berkumandang, akhirnya kami sholat dzuhur di masjid depan pasar. Selesai sholat suami lanjut hunting kurma. Setelah itu kami menuju ke halte Makkah Bus untuk pulang.

Ternyata tidak ada bus yang available, semua bis yang lewat menunjukkan layar bertuliskan out of service, akhirnya kami pesan taksi online. Saat itu HP saya tinggal sekiatar 2%, deg-degan banget karena kami tidak yakin dengan titik jemputnya. Alhamdulillah benar, tidak lama setelah menunggu datang drivernya, baru sebentar jalan HP saya sudah mati karena lowbat.

Rasanya tepar banget karena di tengah terik matahari tapi lega karena akhirnya sampai juga ke hotel.. Alhamdulillah.

Catatan:

  • Kalau ke Pasar Kakiyah harus mau nawar dan bisa nawar
  • 99% penjual di Kakiyah BISA bahasa Indonesia wkwkwk
  • Harga di lantai atas lebih murah dari di bawah, tapi tidak selalu
  • Jangan KALAP, beli yang memang CUMA ADA dan otentik di Arab
  • Jangan beli yang made in China, karena kalau made in China di Indonesia juga banyak dan lebih murah.
  • Saat beli makanan izin untuk icip dulu khawatir dapat yang sudah lama
  • Beli baju anak di tes pakai dulu, kalau yang diambilin penjualnya kekecilan, minta untuk naikin size.
  • Di Shafwa Tower juga ada yang seperti di Kakiyah ini, jadi kalau nggak pinter nawar mending beli disana aja.
  • Bawa uang SAR jangan IDR karena walaupun bisa biasanya digenapin jadi ratenya kerasa mahal.
  • Jangan lupa doa masuk pasar: لاإله إلا الله واحده لا شريك له له الملك و له الحمد يحي ويميت و هو حي لا يموت بيده الخير وهو علي كل شي قدير

Selesai ditulis di Jakarta Pusat, 2 Mei 2024 14.32

Dina Safitri

One thought on “Beli Oleh-Oleh di Pasar Kakiyah, Mekkah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *