In this blog

  1. Motherhood & Parenting, click:

parenting

2. Traveling, click:

3. Review, click:

review mbakdina.com

 

My other blogs

Umrah Mandiri

Umroh Mandiri Ramadhan: Transportasi Selama di Mekkah dan Madinah

Transportasi Selama di Haramain (Mekkah dan Madinah)

1. Aplikasi Careem dan Bolt

Selama di Mekkah dan Madinah kami menggunakan aplikasi Bolt dan Careem, kedua aplikasi ini bisa diinstal dan di login sejak di Indonesia. Bisa dengan menggunakan nomor Indonesia namun amannya kita memiliki nomor HP yang 11 digit, terutama saat pesan kereta cepat. Nomor 11 digit dulu saya beli online, di aplikasi provider.

Aplikasi transportasi selama umrah di Arab Saudi; Careem, Bolt, Uber

Umumnya Careem lebih murah daripada Bolt, tapi adakalanya Bolt lebih murah karena ada voucher. Uber tidak jadi kami gunakan karena harga saat pesan dengan harga saat kami tiba di tujuan bisa tiba-tiba berubah. Pembayaran bisa dengan tunai atau kartu debit (Visa atau Mastercard).

2. Omprengan

Saat Ziarah Madinah kami naik omprengan, biasa disebut begitu oleh orang-orang Indonesia😁. Kami naik mobil van yang memang khusus mengantarkan ke tempat Ziarah (Uhud, Masjid Qiblatain dan Masjid Quba). Letaknya di sebrang halte hop on hop off. Kami diturunkan kembali di dekat masjid Nabawi. Berangkat sekitar jam 09.00 dan selesai di jam 15.00 WAS

Ziarah yang cukup nyaman dan murmer, naik mobil van yang terlihat masih bagus dan terawat, anak-anak dapat kursi sendiri padahal ternyata harganya setengah harga dewasa. Alhamdulillah saat di lokasi ziarah juga tidak diburu-buru dan ditungguin misal ada rombongan yang tertinggal.

Serunya jadi kayak punya rombongan sendiri, yaitu jamaah yang satu van dengan kita. Saat turun dari mobil kita keluar bersama-sama, padahal hanya kami yang dari Indonesia dan cuma tau bahasa arab dikit banget tapi alhamdulillah nggak dibeda-bedain hihihi.

Walaupun umrah mandiri tapi rasanya jadi kayak punya rombongan wkwkwk, masyaAllah. Sebelum ada yang nebak-nebak, yang baju ungu bukan aku🤣

Biaya omprengan 10 SAR untuk dewasa dan 5 SAR untuk anak-anak. Worth it banget menurut saya, alhamdulillah.

Transportasi dari dan ke Masjidil Haram

Bagi yang menginap tidak di ring 1 maka konsekuensinya harus naik transportasi. MasyaAllah berkahnya bulan Ramadhan, makkah bus selama bulan Ramadhan gratis, kecuali di rute tertentu (yang saya tahu berbayar 4 SAR adalah dari terminal Jarwal, Marwa, dan terminal Mekkah bus di Stasiun Kereta Cepat HHR).

Berikut ini adalah 2 transportasi andalan kami dari dan ke Haram

1. Mekkah Bus, gratis selama bulan Ramadhan

Kami menginap di daerah Aziziyah, daerah landai yang berjarak 6 km ke Masjidil Haram. Iya jauh, karena kami baru booking penginapan sekitar H-1 bulan, dan banyak yang sudah sold out dan yang di ring 1 harganya sudah 10-belasan juta per malam.

baru sadar ternyata nggak punya video mekkah bus, karena waktu mau naik pasti dalam posisi pingin cepat dapat kursi buat anak-anak wkwk

Atas dasar itu akhirnya kami fokus cari hotel yang dekat dengan halte makkah bus dan juga memiliki free shuttle. Agar tidak sepenuhnya bergantung pada makkah bus saja/shuttle bus saja.

Setelah banyak mempertimbangkan akhirnya ketemulah hotel Snood Al Baraka ini. Alhamdulillah.

Jika kami sudah kesorean dan bis shuttle biasanya baru datang lagi setelah maghrib, maka kami naik mekkah bus agar bisa mengejar berbuka puasa di Masjidil Haram.

Dari hotel kami hanya perlu menyebrang dan berjalan sekitar 150 meter menuju ke halte mekkah bus terdekat.

Kami naik Mekkah bus nomor 6 dan turun di halte yang terletak dekat dengan taman bermain anak, dekat dengan masjid Qatar. Maaf lupa nama daerah/haltenya wkwk.

Setelah turun dari halte kami harus berjalan kaki menuju ke taman di area Aziziyah sejauh kurang lebih 500 meter. Nah di seberang jalan taman ini ada banyak sekali bus berlalu lalang yang mengantarkan dari dan ke haram.

Bebas naik mau yang mana aja, ada Saptco (warna orange), Dallah (warna biru), dll.

Bis ini akan berhenti di terminal Jarwal (koreksi kalau salah ya agak lupa wkwk), tinggal masuk ke dalam saja nanti akan bertemu masa’ (tempat sa’i) dan jika ingin sholat di mataf maka dari masa’ nyebrang ke mataf.

2. Shuttle/Bis Hotel

Selama Ramadhan banyak penginapan yang menyediakan bis hotel dari dan ke haram secara gratis.

Ada yang selalu tersedia setiap jam, ada yang setiap 10 menit, ada yang pulang pergi secara simultan, ada yang setiap 1 jam sebelum sholat fardhu, ada yang hanya jam 3 dini hari dan sore, dll. Jadi bisa pastikan dulu ya ke hotelnya.

Beda hotel beda kebijakan shuttle dan jumlah armada yang tersedia. Dari hotel kami, kami bisa naik sekitar 3 bis hotel, yaitu bis hotel dari Snood Al Baraka, Snood Al Maali, Snood Al Aziziyah.

Salah satu pertimbangan kami memilih hotel ini karena Snood ini memiliki beberapa hotel di Mekkah jadi setidaknya memang sudah ada jaringannya dan “terorganisir” bukan yang berangkatnya suka-suka supir/hotel.

Untuk ke Haram kami bebas naik bis Snood apa saja yang berhenti di depan hotel. Bis tersedia di waktu yang unpredictable karena secara simultan antar jemput tamu hotel dari dan ke Haram kecuali jika sudah mepet waktu sholat dan di pagi hari.

Sedangkan jika dari Haram ke hotel umumya hanya boleh naik bis Snood sesuai tempat booking. Jika saya menginap di Snood Al Baraka maka hanya boleh naik bis yang berstiker Snood Al Baraka. Di Snood Al Baraka ada 2 armada bis.

Jadi jika naik bis hotel paling aman berangkat 1.5-1 jam sebelum jadwal sholat. Karena kalau mepet, jalanan juga pasti macet. Dan di pagi hari dari jam 7 pagi biasanya bis berhenti di depan hotel untuk istirahat dan baru mengantarkan jamaah ke Haram mulai pukul 09.00 WAS.

Bis hotel mengantarkan kami sampai di terminal Gaza. Di dekat Terminal Gaza ada Al Baik dan juga Al Tazaj. Terminal Gaza terletak dekat dengan masjid perluasan (area expansion), menuju ke masa’ dan mataf juga tidak terlalu jauh asalkan jalan belum ditutup askar, hehe.

⛰️Kiri (dominan coklat/emas)= masa’/tempat sa’i

🕋 Kanan (dominan abu-abu)= mataf/tempat thawaf

Tapi kalau naik bis hotel dan mau jalan sampai ke zam zam tower ya agak lumayan jauh, apalagi bagi para bocils, hehe.

Enaknya bis hotel kita tidak perlu sambung bis. Kalau Makkah bus harus sambung naik bis Saptco untuk sampai ke Haram.

Nah kalau saya dan anak-anak lebih suka naik bis hotel karena tidak terlalu banyak jalan kaki, kalau suami lebih suka naik makkah bus karena lebih dekat ke area mataf.

Alhamdulillah ‘alaa kulli haal.. Semoga next ramadhan bisa berumrah lagi sekeluarga dan dapat penginapan di ring 1, Aamiin Allahumma Aamiin..

Selesai ditulis di Jakpus,

Sabtu, 27 April 2024 12.32 WIB

Dina Safitri

5 thoughts on “Umroh Mandiri Ramadhan: Transportasi Selama di Mekkah dan Madinah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *