5 Barang Yang Dikoleksi Di Rumah
Ada yang suka koleksi barang? Kayaknya hampir setiap orang memiliki barang koleksinya masing-masing ya, termasuk saya yang suka mem-value-kan segala hal terutama seuatu yang berupa reward atau pemberian. Jadi biasanya kalau dapat hadiah atau dikasih sesuatu, akan saya pakai atau simpan baik-baik kok, hehe.
Saking sukanya koleksi-koleksi barang, dulu sebelum menikah saya sampai simpan undangan-undangan pernikahan, pasir-pasir pantai dan cangkang keong maupun kerang, uang-uang logam dari berbagai negara, dan banyak lagi yang saya nggak ingat, haha. Alhamdulillah semenjak menikah dan di’boyong’ ke Aceh saya udah nggak koleksi-koleksi lebay lagi, alias ala kadarnya aja, hehe.
Sedikit cerita ya, kemarin saat kami pindahan dari Kutacane ke Surabaya (sekitar 6 bulan yang lalu) barang-barang kami Alhamdulillah udah lumayan banyak banget yang disortir. Dulu saat di Kutacane, supaya nggak berantakan salah satu kamar kami jadikan ‘gudang’. Asli penuh bangetz gudangnya, sampai saya kecapekan buat nata ulang gudang menjelang persalinan Hasan, hehe.
Dan pas pindahan juga kerasa banget capeknya karena kebanyakan barang, hiks. Tapi alhamdulillahnya saat pindah hanya sebagian kecil banget barang yang dibawa ke Surabaya (karena kami pindahan nggak pakai jasa kirim, alias dibawa sendiri pakai koper, hehe).
Lalu apakah masih ada barang yang dikoleksi? Oh tentu saja masih, hihi. Beberapa ada yang kami simpan di Medan, dan beberapa ada di tempat tinggal kami yang di Surabaya. Penasaran apa aja? Ini dia kategori-kategori barang yang saya koleksi di rumah:
1. Barang Penuh Kenangan
Yups, setiap barang di mata saya memiliki kenangan masing-masing. Tapi setelah sedikit belajar tentang konmari, akhirnya sudah lumayan bisa memilah barang-barang kenangan yang memberikan rasa bahagia di diri kita dan yang tidak. Jadi outputnya, nggak semua barang disimpan dan dikoleksi.
Kalau barang kenangan versi saya, antara lain: foto-foto jaman kecil (jangan dipajang ya, disimpan saja), surat dan kartupos dari keluarga dan teman dekat, buku-buku catatan pribadi/kajian, file-file traveling yang mengena (berupa list, itinerary, boarding pass, tiket, dan amenities dari maskapai), dan lain-lain.
2. Barang Promo
Sebagaimana yang saya tulis di postingan fakta tentang saya, karena sering beli barang promo, alhasil lumayan banyak barang promo yang numpuk di rumah. Numpuk sih, tapi insyaAllah terpakai, baik untuk kado maupun penggunaan pribadi (semoga bukan ngeles semata, wkwk). Barang yang untuk kado misalnya sepatu, pakaian, panci, sprei, dll dan yang untuk pemakaian pribadi misalnya beras, minyak goreng, sufor buat si kakak, gula, teh, sirup, sabun-sabunan, popok, dll. Alhamdulillah ketika beli dapat harga murmer, jadi lumayan banyak belinya, hehe.
*mau dijual nggak bakat jualan, jadi dipake sendiri, hihi
3. Hadiah
Saya tipe yang sayang banget kalau dapat hadiah. Jadi ya gitu, dikoleksi atau dipakai di rumah. Soalnya mau dijual atau dikasih itu rasanya kok sayang banget, mengingat perjuangan orang/brand yang ngasih barang itu ke kita atau perjuangan kita untuk bisa mendapatkan barang tersebut. Contohnya setrika yang saya dapatkan dari Philips, sebelumnya saya sudah punya setrika (Philips juga), terus Alhamdulillah dapat setrika Philips lagi. Alhasil, saya pakainya gantian, kalau cuma setrika 1-2 potong, biasanya pakai yang biasa (setrika lama), kalau setrika banyak pakai yang baru (setrika uap).
4. Tas dan Alat Tulis
Tas dan alat tulis ini dapatnya dari kantor suami sih sebenarnya. Kebetulan suami lumayan sering dinas maupun jadi ToT. Dan setiap ada dinas itu hampir selalu bisa dipastikan dapat tas dan juga alat tulis, baik alat tulis dari kantor maupun dari hotel tempat dinas berlangsung.
Well, kayaknya segitu dulu yang bisa saya share, hehe. Kalau teman-teman suka koleksi apa aja nih di rumah? Dan ada tips nggak sih supaya barang yang kita koleksi tetap rapi dan ‘awet’? Share yuukk di kolom komentar.
Salam,
Koleksinya unik, barang promo….