In this blog

  1. Motherhood & Parenting, click:

parenting

2. Traveling, click:

3. Review, click:

review mbakdina.com

 

My other blogs

Curhat, Food Technology

Curhatan Mahasiswa TPHP

Ketika aku melihat rak buku, tiba-tiba mataku tertuju pada sederet laporan-laporan praktikumku ketika dulu, jaman aku masih duduk di bangku kuliah..eh salah, bukan bangku kuliah, tapi bangku lab ;D. Karena kayaknya di jurusan TPHP, antara durasi ngelab dan durasi kuliah lebih lama ngelabnya (termasuk praktikum dan penelitian ya).

Jurusanku ini memang dari tahun ke tahun terkenal dengan praktikumnya yang ‘heboh’ karena saking banyaknya dan rata2 bikin mahasiswa jadi pulang malam. Bisa pulang jam 5 sore itu udah hore banget rasanya 😀

Bukan hanya ngelab dan praktikumnya yang heboh, laporannya yang juga nggak kalah ‘heboh’, karena hampir semua praktikum laporannya itu di tulis tangan di buku gelatk kembr yang 100 halaman dengan ukuran kertasnya yang folio. Jadi kalau misalnya ada 5 acara praktikum, berarti laporan per acaranya itu dipukul rata sekitar 20 lembar, udah termasuk lampiran, daftar pustaka, perhitungan, hasil diskusi, tugas aplikasi, grafik2 (yang seringnya grafiknya ini dibikin secara manual oleh praktikan, pakai kertas millimeter blok yang bikin alis mengkerut dan mata menyipit, karena saking kecilnya kotakan-kotakan di grafiknya), dan lain-lain.

Belum lagi ditambah deadlinenya yang cuma dalam waktu beberapa hari aja, padahal kita praktikumnya hampir tiap hari, kebayang kan jadi kita2 para mahasiswa TPHP ini dikejar2 dengan deadline laporan dan atau deadline perhitungan yang juga bikin puyeng. Belum lagi tugas-tugas kuliah, seperti review jurnal bahasa inggris, bikin presentasi, tugas kelompok, dan lain-lain.

Jadi, banyak diantara kami yang kuliahnya itu jadi ter-nomor-dua-kan. Scara kuliah itu bagi beberapa mahasiswa ‘jenius’ intinya yang penting absen diatas 75%, kalau ada tugas dikerjain dan dikumpulin, dan kalau pas UTS dan UAS bisa ngerjain. Jadinya nggak jarang dan nggak heran kalau ada mahasiswa yang mbela2in mbolos kuliah ‘demi’ ngerjain laporan, terus TA (titip absen) ke temannya (tapi Alhamdulillah sepadet2nya jadwal kayaknya aku dulu nggak pernah bolos kuliah ataupun TA^^v). Ada juga yang tetap masuk ke kelas, tapi waktu dosennya njelasin, mahasiswanya sibuk bikin laporan (Nahh.. kalau aku kadang suka begini, apalagi kalau deadline ngumpulin laporannya hari itu juga, Hehe. Buat adik-adik, angan ditiru yaaaak ;p).

Ada lagi nih, jadi rata2 mahasiswa itu kalau malam pada umumnya akan berbekal secangkir kopi atau lebih (?) dan berbagai cemilan sebagai amunisi untuk nglembur bikin laporan. Bahkan ada lho yang cuma tidur 1 atau 2 jam aja. Sebenarnya bukan tidur, lebih tepatnya ketiduran di atas meja belajar atau di lantai (contohnya aku, Huhu, kalau dipikir2 kasian banget nih tubuhku pas jaman kuliah dulu).

Jujur, dulu, ketika aku menjalani praktikum-praktikum ini, rasanya ingin cepat-cepat menyudahinya. Jadi rasanya senang banget kalau ada praktikum yang udah kelar, karena kalau praktikum udah kelar, jam tidur, jam ‘main’, dan jam kuliah itu bisa kembali seperti normal ;D

Tapi sedihnya, dan memang udah ‘urf-nya di jurusanku, nggak ada praktikum itu biasanya cuma kalau pas baru UAS/UTS aja. Jadi ya memang kita2 ini dituntut untuk jaga kesehatan biar selalu fit, karena rata2 memang di jurusanku tiap praktikumnya itu nggak ada istilah inhal (praktikum susulan). Nggak bisa ikut ya siap-siap aja nilainya jelek T.T

Back to topic (prolognya kepanjangan, hihi. Maafkeun yak)

Lalu kubuka laporan itu lembar demi lembar, kubaca sepintas…
Ternyata betapa praktikum-praktikumku itu sangat aplikatif dan menarik (telat nyadar), sayangnya karena dulu terlalu dikejar deadline, alhasil jadi kurang menikmati serunya praktikum dan ngelab.

Dan sekarang aku mulai merindukan masa-masa ketika praktikum.
Ketika menimbang, titrasi, keluar masuk cold room, spektro, dan sebenarnya yang paling seru dan menantang itu praktikum mikrobiologi umum dan mikrobiologi pangan. Di praktikum mikrobiologi umum, kita benar2 diajarin basic ngelab di mikro, misalnya sterilisasi gimana, cara bikin cutton plug (itu lho,, kapas2 yang biasa dipakai untuk nutup tabung reaksi, erlen, dsb), cara isolasi gimana, cara pakai ose, daaaannnn lain-lain.

Nahhh, ketika praktikum mikrobiologi pangan, kita benar2 mengaplikasikan ilmu yang kita dapat di praktikum mikrobiologi umum. Di praktikum ini, kita lebih ke aplikasinya. Jadi mengidentifikasi jamur/bakteri yang ada di bahan2 pangan, misalnya jamur yang di kacang2an, jagung, dll; bakteri yang ada di susu segar; bakteri yang ada di ayam & jeroannya, bakteri yang ada di gorengan, dawet, dannnn sebagainya. Mungkin gambarannya, job desknya seperti Analis Pangan.

Nggak tanggung2, selama ngelab disana, kita bisa menyaksikan bakteri salmonella (penyebab penyakit Typus) itu seperti apa, ternyata di ayam itu bisa jadi ada salmonella nya kalau handling (penanganannya kurang tepat), bakteri Staphylococcus itu yang begini dan di gorengan itu ternyata banyak Staphylococcusnya, ternyata di dawet yang pakai air mentah itu banyak E. coli-nya (bahkan ada sampel punya kelompok lain yang ada belatungnya ;o), ternyata di kacang tanah itu banyak terdapat afla toksinnya (dari jamur Aspergilus flavus), dll. Pokoknya seru deehh,
Yang paling menegangkan saat praktikum mikrobiologi pangan itu ketika kita harus bermain2 dengan Salmonella yang ada di sampel ayam. Karena mau nggak mau kita harus kontak langsung dengan bakteri itu. Kenapa sih harus takut? Karena, kalau badan baru nggak fit, kita bisa kena typus ketika kontak dengan bakteri tersebut-yang tentunya atas ijin Allah. Daaann konon katanya, yang namanya udah pernah kena typus itu, bakterinya nggak akan hilang, tetap bersarang di tubuh kita. Jadi, kalo suatu ketika tubuh kita sedang nggak fit, dia bisa menyerang kita lagi. Serem ya? :s

Udaaahhh,, gini aja sihh,, Cuma menyampaikan uneg2 geje..hehe

Oiya, saran untuk adek2ku-di TPHP khususnya (sok tua ;p), dan jurusan lain pada umumnya-yang masih menjalani yang namanya praktikum dan ngelab, dijalani aja ya semua prosesnya sebaaaikk mungkin, dengan penuh suka cita. Pokoknya dinikmati ajaaa… memang sih capek, tapi seru kan?hihiihi^^

Diselesaikan pada Selasa, 27 Mei 2014; 07.37 a.m., (H-4 sebelum aku berganti status menjadi seorang istri ;p)
@kamar tercinta di wisma Raudhatul ‘Ilmi 1, yang kelak aku pasti akan merindukan tempat ini